Banyak teman dan adik tingkat yang bertanya tentang perbedaan antara kuliah S2 dan PPG. Tentu saja keduanya berbeda, karena tujuan utamanya juga berbeda. Selain itu banyak juga yang bertanya lebih sulit kuliah S2 atau PPG. Nah, kalau pertanyaan kedua ini berdasarkan pengalamanku sih lebih berat kuliah PPG, karena dari awal sampai akhir harus gasss pollll :D
Teman-teman yang kuliahnya di FKIP, sebagian besar mungkin pernah mendengar istilah PPG (Pendidikan Profesi Guru). Dari namanya sudah jelas bahwa kuliah di FKIP juga memiliki pendidikan profesi di luar pendidikan di S1. Mengapa sekarang guru harus mengikuti PPG dan untuk apa PPG? Hal ini sudah jelas tertera di UU no 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen yang salah satunya menegaskan bahwa guru dan dosen wajib memiliki sertifikat pendidik. PPG ini merupakan pendidikan profesi untuk mendapatkan sertifikat pendidik tersebut bagi guru.
Pada tulisan kali ini aku akan menjelaskan perbedaan antara S2 dan PPG berdasarkan pengalaman yang sudah aku jalani. Oh ya, PPG yang aku bahas di sini adalah Program PPG Prajabatan. Jadi aku tes PPG Prajabatan tahun 2017 dan menjalani pendidikan PPG pada 2018.
Perbedaan kuliah S2 dan PPG Prajabatan
1. Tujuan Utama Pendidikan
S2: Tujuan dari pendidikan S2 adalah menghasilkan akademisi dan peneliti-peneliti dengan mengaplikasikan teori-teori dari bidang yang didalami.
PPG: Berdasarkan UU no 20 tahun 2003 pasal 3, tujuan dari PPG adalah menghasilkan guru-guru professional yang memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selama pendidikan ini, mahasiswa PPG akan dilatih dan dipersiapkan untuk menjadi guru professional yang memiliki 4 kompetensi guru professional (kompetensi professional, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian).
2. Pendaftaran
S2: Pendaftaran melalui kampus masing-masing dimana kita akan melanjutkan S2.
PPG: Pendaftaran melalui laman ppg.ristekdikti.go.id. Semua informasi tentang PPG akan diberikan melalui laman tersebut.
3. Tes
S2: Tes diselenggarakan oleh masing-masing kampus. Tempat penyelenggaraan tes juga sesuai dengan perguruan tinggi yang kita pilih. Contohnya, jika kita ingin S2 di UNY, maka kita akan tes di kampus UNY.
PPG: Tes diselenggarakan langsung dari pusat, namun tempat tes bisa memilih berdasarkan LPTK (perguruan tinggi) penyelenggara PPG terdekat. Tes PPG terdiri dari tes administrasi, tes akademik (yang terdiri dari tes kemampuan Bahasa Inggris, TPA, dan kemampuan bidang), serta tes wawancara (yang terdiri dari tes minat, bakat, kepribadian dan panggilan jiwa).
4. Tempat Pendidikan
S2: Tempat pendidikan sesuai dengan kampus yang kita pilih. Contohnya, jika kita melanjutkan kuliah di UNY, maka tempat pendidikan-nya di Jogja.
PPG: Berdasarkan pengalamanku, tempat pendidikan untuk PPG tidak bisa memilih. Biasanya PPG diselenggarakan di LPTK terdekat dengan jumlah mahasiswa yang lulus tes PPG paling banyak. Saat pengumuman tes tahap akhir akan ada keterangan tempat kita akan melaksanakan pendidikan.
5. Lama Pendidikan
S2: Umumnya S2 ditempuh selama 2 tahun (4 semester). Semester 1-3 belajar teori, semester 4 thesis.
PPG: PPG Prajabatan ditempuh selama 1 tahun (2 semester). Semester 1 akan diisi dengan workshop, semester 2 PPL.
6. Kegiatan Selama Perkuliahan
S2: Teori (materi), seminar dan kuliah umum, konferensi, thesis.
PPG: Workshop, seminar dan kuliah umum, pelatihan Bela Negara, KMD (pramuka), PPL, Ujian Tulis Lokal (UTL), Uji Kinerja (Ukin), Uji Pengetahuan (UP).
7. Penentu Kelulusan
S2: Thesis dan syarat-syarat kelulusan lainnya sesuai ketentuan perguruan tinggi.
PPG: Ukin dan UP. Kedua ujian ini merupakan ujian nasional dan keduanya harus lulus. Jika salah satu atau kedua ujian tersebut tidak lulus, maka belum bisa lulus PPG dan belum bisa mendapatkan sertifikat pendidik. Selain itu harus mengikuti ujian ulang. Ujian akhir PPG ini merupakan ujian yang dinilai berat oleh hampir seluruh peserta PPG (baik PPG prajabatan maupun PPG dalam jabatan). Ujian ini murni mengandalkan kemampuan kita sendiri, jadi benar-benar harus berusaha sebaik mungkin. Oh ya, berdasarkan pengalaman ada banyak peserta PPG yang tidak lulus ujian akhir ini, sehingga harus mengulang ujian lagi hingga bisa lulus. Kesempatan yang diberikan untuk mengulang ujian adalah 4 kali, jika tetap tidak lulus maka harus mengulang PPG dari awal.
8. Biaya SPP/UKT
S2: SPP/UKT untuk S2 biasanya berbeda-beda pada setiap perguruan tinggi. Di kampus tempat aku melanjutkan S2, SPP-nya sebesar 5,1 juta per semester. Biaya ini bisa jadi sama atau berbeda dengan kampus lain.
PPG: PPG Prajabatan yang sudah aku jalani merupakan PPG Prajabatan Bersubsidi, jadi biaya pendidikan selama PPG kemarin Alhamdulillah gratis. Namun, program ini sudah tidak ada lagi dan diganti dengan PPG Prajabatan Mandiri. Menurut informasi dari ppg.ristekdikti.go.id per Januari 2020, biaya pendidikan untuk PPG Prajabatan Mandiri ini 8,5 juta per semester dan perkuliahan ditempuh selama 2 semester.
Nah itu tadi perbedaan antara kuliah S2 dan PPG berdasarkan pengalaman yang sudah aku jalani. Bagi teman-teman yang bertanya, “lebih baik lanjut PPG atau S2 setelah tamat S1?”, tentu saja itu tergantung teman-teman sendiri. Menurutku kalau mau jadi dosen ya lanjut S2, kalau mau jadi guru lebih baik lanjut PPG. Kalau aku sendiri setelah taman S1 aku mendapat kesempatan untuk lanjut PPG selanjutnya setelah itu lanjut S2.