Benteng
Malborough merupakan benteng pertahanan terbesar Inggris di kawasan asia
tenggara. Benteng ini dibangun pada masa pemerintahan East India Company (EIC) di Bengkulu. Selain pernah dikuasi East India Company selama 140 tahun,
benteng ini juga pernah dikuasai Belanda
tahun 1825-1940, Jepang tahun 1942-1945 dan sejak masa kemerdekaan
1945-sekarang benteng ini dikuasai oleh bangsa Indonesia.
Benteng yang berada di kota Bengkulu ini merupakan salah satu warisan sejarah budaya Bengkulu yang dijadikan destinasi wisata Bengkulu. Benteng ini dibuka setiap hari, untuk masuk ke dalam benteng cukup dengan membayar Rp 5000 untuk dewasa dan Rp 3000 untuk anak-anak.
Benteng yang berada di kota Bengkulu ini merupakan salah satu warisan sejarah budaya Bengkulu yang dijadikan destinasi wisata Bengkulu. Benteng ini dibuka setiap hari, untuk masuk ke dalam benteng cukup dengan membayar Rp 5000 untuk dewasa dan Rp 3000 untuk anak-anak.
Sejarah Fort Malborough
Pembangunan
Fort Malborough berlangsung selama lima tahun dibawah pimpinan empat Deputi Gubernur.
Pekerjaan bangunan benteng dilakukan beberapa tahap, pertama diawali oleh
Joseph Collet tahun 1712 sampai 1714. Collet membangun dinding benteng, gerbang
utama, blok hunian, anjungan senjata dan bastion.
Tahap berikutnya pembangunan pagar keliling, pintu masuk, blok hunian dari kayu, kantor, ruang benda berharga, hunian. Pada 24 Agustus 1714, collet menggambarkan keberhasilannya membangun Fort Malborough dalam sebuah surat “…. I shall be glad to hear what a reflections will be made in England on my assurance in christ’ning the new fort and town, I am now building MALBOROUGH….”
Tahap berikutnya pembangunan pagar keliling, pintu masuk, blok hunian dari kayu, kantor, ruang benda berharga, hunian. Pada 24 Agustus 1714, collet menggambarkan keberhasilannya membangun Fort Malborough dalam sebuah surat “…. I shall be glad to hear what a reflections will be made in England on my assurance in christ’ning the new fort and town, I am now building MALBOROUGH….”
Pembangunan dilanjutkan oleh Thiophilus Shyllinge (1716-1717), Richard Farmer (1717-1718) dan Thomas cooke (1718). Dokumen tertulis yang melukiskan denah fort malborough tercatat pada tahun 1799. Bangunan benteng ini terdiri dari gerbang utama, dua pintu masuk, hunian khusus petinggi kongsi dagang, ruang jaga, hunian untuk konsul, pekerja, dan pencatat, gudang, sarana bendera, sumur, ruang daya dan hunian privat (prajurit).
Pada
saat itu benteng ini berfungsi sebagai kantor dagang, benteng pertahanan dan
pemukiman. Benteng ini berkembang menjadi sebuah kota dengan keragaman status,
pekerjaan, profesi dan aktivitas penghuninya. Dikatakan bahwa cikal bakal kota
Bengkulu bermula dari Fort Malborough ini. Selain itu benteng ini juga
berfungsi sebagai benteng pertahanan Inggris di Hindia Timur tahun 1741-1749.
Karakteristik Bangunan
Fort
Malborough menempati lahan seluas 44.100,5 m2 , panjang 204,5 m dan
lebar 170,5 m. Benteng ini dibangun di tanah yang tinggi. Untuk meninggikan
tanah tersebut dibuat kanal-kanal yang berfungsi untuk mempersulit akses masuk
ke benteng. Lantai benteng terbuat dari marmer hitam yang masih memperlihatkan
sisa-sisa moluska pada permukaannya. Marmer ini khusus didatangkan dari Madras
India.
Dinding benteng memiliki ketebalan yang berbeda antara bagian luar dan dalam. Material dari dinding ini berupa campuran kapur, pasir dan susunan bata. Atap benteng berbantuk datar merupakan ciri khas struktur atap iklim Eropa.
Dinding benteng memiliki ketebalan yang berbeda antara bagian luar dan dalam. Material dari dinding ini berupa campuran kapur, pasir dan susunan bata. Atap benteng berbantuk datar merupakan ciri khas struktur atap iklim Eropa.
Sementara
struktur atap limasan akulturasi desain Barat dan Timur. Genteng atap berasal
dari Palembang dan Batavia. Pada beberapa bagian benteng masih terdapat lukisan
pabrik asal genteng; Tan Liok Tjau
Batavia Java; Stoon-Panen (v) Fabriek ven Echt; Tick El Werken, Palembang;
Petrus Recout & Co Maastrich.
Fort
Malborough sebagai bangunan benteng terdiri dari beberapa bagian bangunan
sesuai dengan kaidah benteng. Sampai saat ini Fort Malborough dianggap memiliki
bagian bangunan yang lengkap sebagaimana mestinya sebuah benteng. Bangunan ini
memiliki Ravelin, Bastion, Curtine, Glacis, dan Day Moat (parit kering).
Garnisun Eropa dan Madras Sepoy
Fort
Malborough sebagai benteng pertahanan dilengkapi oleh armada militer, dalam
terminilogi kongsi dagang (East India
Company) disebut dengan garnisun. Garnisun East India Company sebagian besar didatangkan dari India dan
London, walaupun ada juga yang berasal dari penduduk lokal (Bencoolen). Masing-masing
armada memiliki atribut berbeda-beda sesuai dengan asal armadanya.
Kehadiran armada militer di Fort Malborough dilengkapi dengan persenjataan militer dalam rangka mengantisipasi berbagai serangan, baik dari penduduk lokal maupun bangsa Eropa lainnya. Persenjataan militer yang masih dapat ditemui di benteng saat ini adalah meriam dan peluru yang masih terjaga dengan baik.
Kehadiran armada militer di Fort Malborough dilengkapi dengan persenjataan militer dalam rangka mengantisipasi berbagai serangan, baik dari penduduk lokal maupun bangsa Eropa lainnya. Persenjataan militer yang masih dapat ditemui di benteng saat ini adalah meriam dan peluru yang masih terjaga dengan baik.
Deretan Meriam Peninggalan EIC |
Selain digunakan sebagai tempat wisata bersejarah, benteng ini juga memiliki spot-spot yang bisa digunakan untuk berfoto yang menarik loh.
1. Landmark Fort
Malborough
Tulisan Fort Malborough
ini terletak dibagian luar benteng yang menghadap ke pantai tapak paderi.
Landmark ini dibangun sekitar lebih dari satu tahun yang lalu, bersamaan dengan
pembangunan ruang pameran yang ada di bagian dalam benteng. Belum lengkap
rasanya jika belum berfoto di landmark ini jika berkunjung ke Fort Malborough. Untuk
berfoto di sini kita tidak akan dipungut biaya alias gratis.
2. Pintu masuk Benteng Malborough
Selain landmark tadi, pintu
masuk benteng Malborough juga menjadi spot foto favorit pengunjung. Terdapat
jembatan yang menghubungkan pintu masuk dengan gerbang utama benteng.
3. Deretan Ruang Tahanan
Photo By @Komikendy |
Deretan ruang tahanan yang
menjadi saksi bisu kehidupan benteng dimasa lalu ini juga bagus untuk dijadikan
tempat berfoto yang instagramable.
4. Rumah Bekas Hunian
Rumah bekas hunian di
dalam benteng ini memiliki jendela-jendela dengan bentuk zaman dahulu (kuno)
yang masih terawat dengan baik dan tentu saja bisa dijadikan salah satu
referensi tempat untuk berfoto.
5. Bagian Atas Benteng
Selain di bagian bawah
dari benteng, kita juga bisa mendapatkan spot foto yang bagus di bagian atas
benteng. Oh ya jika ingin berfoto di bagian atas benteng ini disarankan pagi
atau sore, karena jika siang hari bagian atas benteng ini akan terasa sangat
panas.
Selain spot-spot foto yang
kekinian, di dalam benteng Malborough juga terdapat fasilitas yang dapat
digunakan sebagai petunjuk atau keterangan tentang benteng dari masa lalu.
1. Ruang Pameran
Replika ilustrasi soekarno yang menolak permintaan Belanda untuk merancang tugu peringatan |
Terdapat dua ruang pameran
di dalam benteng Malborough. Di dalam ruang pameran terdapat benda-benda
bersejarah sejak zaman pendudukan EIC di Bengkulu. Mulai dari mata uang yang
bertuliskan Malborough yang merupakan mata uang khusus yang digunakan di
Bengkulu saat itu. Ada juga surat perintah kerajaan Inggris untuk pemimpin EIC
di Bengkulu, bongkahan peluru meriam, dll.
Di ruang pameran tersebut juga terdapat replika patung soekarno dan salah seorang pemimpin Belanda yang meminta soekarno merancang tugu peringataan untuk Belanda. Soekarno menolak dengan halus dengan cara meletakkan tiga buah bongkahan batu sebagai rancangan pembangunan tugu tersebut. Selain itu masih banyak benda-benda bersejarah dan keterangan petunjuk yang berkaitaan dengan benteng ini dari zaman pembangunan hingga zaman kemerdekaan.
Di ruang pameran tersebut juga terdapat replika patung soekarno dan salah seorang pemimpin Belanda yang meminta soekarno merancang tugu peringataan untuk Belanda. Soekarno menolak dengan halus dengan cara meletakkan tiga buah bongkahan batu sebagai rancangan pembangunan tugu tersebut. Selain itu masih banyak benda-benda bersejarah dan keterangan petunjuk yang berkaitaan dengan benteng ini dari zaman pembangunan hingga zaman kemerdekaan.
2. Ruang Audio Visual
Saat ini baru saja di
launching ruang audio visual di dalam benteng Malborough. Ruangan ini menyerupai
ruang bioskop yang dapat menampung sekitar 30 orang. Di ruangan ini pengunjung
dapat menyaksikan video tentang sejarah masuknya East India Company ke Bengkulu, pembangunan benteng, masa
pendudukan benteng yang dikuasai mulai dari East
India Company, Belanda, Jepang hingga zaman kemerdekaan. Beruntung banget
karena Blogger Bengkulu mendapat undangan dari Media Center Provinsi Bengkulu untuk
dapat menyaksikan pemutaran video di ruang audio visual ini.
Nah itu
tadi penjelasan tentang benteng Malbrough yang bisa dijadikan referensi tempat
wisata sejarah. Selain mendapatkan pengetahuan tentang sejarah dari benteng
Malborough ini, di sini kita juga bisa mendaptkan spot-spot foto yang kekinian
dan tentunya instagramable.
Oh iya, benteng Malborough ini dikelola oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi. Kenapa BPCB Jambi? Karena Provinsi Bengkulu masuk ke dalam lingkup kerja dari BPCB Jambi bersama dengan provinsi Sumatra Selatan, Bangka Belitung dan Jambi. Selain benteng Malborough ada juga rumah Pengasingan Bung Karno yang dapat dikunjungi untuk berwisata sejarah. Yuk wisata sejarah. Siapa lagi yang akan mencintai sejarah bangsa sendiri kalo bukan kita?
Oh iya, benteng Malborough ini dikelola oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi. Kenapa BPCB Jambi? Karena Provinsi Bengkulu masuk ke dalam lingkup kerja dari BPCB Jambi bersama dengan provinsi Sumatra Selatan, Bangka Belitung dan Jambi. Selain benteng Malborough ada juga rumah Pengasingan Bung Karno yang dapat dikunjungi untuk berwisata sejarah. Yuk wisata sejarah. Siapa lagi yang akan mencintai sejarah bangsa sendiri kalo bukan kita?
Facebook: Cagar Budaya Jambi
Twitter : @cgarbudayajambi
Instagram: @cagarbudayajambi
Bentengnya emang keren.. kalo ke daerah lain, kondisi bentengnya banyak yang sudah tidak terpelihara lagi
BalasHapusIya mbak, benteng Malborough ini masih sangat terawat dan bersih jadi nyaman banget untuk berwisata sejarah.
Hapusbenteng nya semakin kece yahh
BalasHapusiya mbak kece dan kekinian hehe
HapusBelum pernah masuk ruang audiovisualnya..someday, hopefully..
BalasHapusHarus masuk mbak hehe
Hapusbenteng Marlborough memang top markotop, aku seirng lho ke sana. syaang waktu itu belum kerudungan jadi fotonya pada aku hapus hehehee
BalasHapusHehe sayang ya mbak. Aku juga ini fotonya sampe bongkar" foto lama haha
Hapuspengen ke ruang audio visual ny >.<
BalasHapusOne day harus ke sini berarti mbak hehe
HapusRuang Audiovisulnya bikin penasaran,,,,baru soalnya
BalasHapusIya mbak baru dan belum banyak yg ke sini
HapusAku juga kepengin lihat audio visual nya nih. Jadi penasaran
BalasHapushehehe iya nih
Hapusini bener-bener taman yang enak untuk rekreasi, bisa belajar sejarah juga. mantap pokoknya.
BalasHapusBermain sambil belajar ya mas kuma. hehehe emang asik
HapusMesti banget melestarikan warisan sejarah yang ada di Bengkulu. Pengen masuk ruang audiovisual di Benteng duh.
BalasHapusIyaaa harus. Kalo bukan kita siapa lagi kan hehehe
Hapusone day harus masuk mbak
Kekinian dan bernilai sejarah . .
BalasHapusKlop kan kak? Belajar sejarah plus bisa dapet spot foto yg keren hehe
Hapus